Diseminasi dan Publikasi Pengukuran Stunting Terintegrasi Pemkab Sukabumi Menuju New Zero Stunting

Kamis, 22 Desember 2022 - 12:50 WIB
Diseminasi dan Publikasi Pengukuran Stunting Terintegrasi Pemkab Sukabumi Menuju New Zero Stunting
Diseminasi dan Publikasi Pengukuran Stunting Terintegrasi Pemkab Sukabumi Menuju New Zero Stunting

TatarSukabumi.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menggelar Diseminasi dan Publikasi Pengukuran Stunting Terintegrasi melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah dan 47 Camat se-kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan di Augusta Hotel, Rabu (21/12/2022).

Kepala Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi, kepada awak media menyebut, salah satu tujuan kegiatan adalah untuk mendata status gizi anak sesuai umur, dan mengukur prevalensi stunting di tingkat Desa, Kecamatan, dan Puskesmas.

"Jadi kalau melihat data stunting di Sukabumi untuk angka SSGI (survey status gizi Indonesia) itu adalah 24,2. Tapi kita kan mempunyai data e-PPGBM (elektronik- pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat) itu datanya saat ini di 5,3 untuk stunting di kabupaten Sukabumi," ungkap Cucu Sumintardi, Rabu (21/12).

BACA JUGA : Jangan Salah Tafsir Tol Bocimi Seksi Cigombong Cibadak Hanya Dibuka Secara Fungsional

Lebih jauh menurut Cucu, Pemkab Sukabumi menargetkan new zero stunting di tahun 2023 mendatang.

"Kalau versi SSGI kita targetkan (penurunan)14 persen, kalau merujuk ada data e-PPGBM kita targetnya adalah zero stunting artinya tidak ada stunting baru di Jawa Barat khususnya Kabupaten Sukabumi," jelasnya.

Acara juga dihadiri Asisten Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Setiawan mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, menurut Cucu Sumintardi beberapa hal ditekankan Asda Kabupaten Sukabumi guna mewujudkan new zero stunting di tahun 2023.

 

"Memang kita harus ada aksi, selain melakukan kegiatan 8 konvergensi, bagaimana aksi di lapangan kita dalam menekan stunting baik dengan intervensi spesifik maupun dengan intervensi sensitif," jelas Kepala Sub Koordinasi Kesmas pada Dinkes Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA : Strategi Satlantas Polres Sukabumi Antisipasi Lonjakan Kendaraan di Natal dan Tahun Baru 2023

Lebih jauh Cucu menjelaskan, selain sosialisasi dan diseminasi, rangkaian kegiatan diisi dengan upaya pencegahan stunting bagi remaja puteri.

"Jadi kita memang ada beberapa gebyar kegiatan hari ini mulai dari kegiatan pemberian tablet tambah darah, kita juga melakukan pemeriksaan terhadap anak kelas 7 dan kelas 10 (1 SMP/ 1 SMA) untuk melihat hemoglobin darah apakah anak tersebut anemia atau tidak yang tujuannya supaya kita bisa mencegah, karena dengan anemia ada kecenderungan melahirkan anak stunting," beber Cucu Sumintardi.

Lanjut Dia menambahkan, Dinkes Kabupaten Sukabumi menjalin koordinasi dan kerjasama dengan Departemen Agama, dan Dinas Pendidikan.

"Jadi memang sekarang konsepnya penanganan lebih ke hulu, karena konsep tujuannya new zero stunting,  jadi selain penanganan kepada anak stunting kita mulai intervensi dari calon pengantin dan remaja putri, memang aksi ini mungkin belum maksimal namun upaya upaya ini telah kita lakukan," tandasnya.

"Output kegiatan sesuai dengan tujuan akhir kita yakni diperoleh data stunting di tingkat desa untuk selanjutnya disampaikan ke peserta, untuk nantinya menjadi bahan bagaimana memperkuat komitmen pemerintah daerah bersama masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting. Kita telah lengkap memiliki data 5,3 di tahun 2022 ini by name by Address, jadi tinggal melakukan intervensi," tegasnya.

BACA JUGA : 3 Langkah Pemkab Sukabumi Dalam Pemberantasan Korupsi

Ditempat yang sama, Kabid PMM pada Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Ujang Soleh Suryaman, menambahkan, bahwa terdapat 2 sistem alat ukur data stunting yakni SSGI dan e-PPGBM yang datanya memiliki selisih angka yang cukup besar.

"Jadi kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi bagaimana kasus stunting ini bisa ditangani di tingkat kecamatan. Diharapkan penanganan mulai tingkat desa, kecamatan dan kabupaten ada keseragaman dalam penanganan," jelas Ujang Soleh Suryaman.

Ujang Soleh memastikan Bappelitbangda akan senantiasa mensupport seluruh program dalam mengentaskan kasus stunting di Kabupaten Sukabumi.

"Dari data SSGI saat ini di 24,2 Kita memiliki target di tahun 2024 bisa turun ke angka 14, jadi setiap tahun kita punya target menurunkan minimal sekitar 3 persen,"

"Kami Bappelitbangda akan mendukung gerakan 8 aksi konvergensi untuk menekan stunting hingga terwujudnya new zero stunting di kabupaten Sukabumi." tandasnya.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI