10 Rumah Terancam Ambruk di Kawasan Ruas Jalan Pamuruyan Ternyata Penyebabnya Bikin Ngeri

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 12:33 WIB
10 Rumah Terancam Ambruk di Kawasan Ruas Jalan Pamuruyan Ternyata Penyebabnya Bikin Ngeri
10 Rumah Terancam Ambruk di Kawasan Ruas Jalan Pamuruyan Ternyata Penyebabnya Bikin Ngeri

TatarSukabumi.ID - Akibat saluran air tidak berfungsi dengan baik, air dari gorong-gorong meluap terjang pemukiman warga di Kampung Pamuruyan, RT 01 / RW 01, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (29/10/2022).

Setidaknya 10 bangunan rumah warga setempat terancam, akibat air dari drainase yang berada di bagian atas perkampungan ini rembes, air masuk ke pemukiman yang berada pada kemiringan cukup curam.

Dari pantauan awak media dilokasi, air dari drainase yang berada tepat di ruas jalan Nasional Pamuruyan ini nyaris sebagian masuk ke satu bangunan tua yang saat ini ditinggalkan pemiliknya.

Belakangan ini, rembesan air dari bangunan tua tumpah ruah terjang sejumlah bangunan lain yang berada di dataran miring bagian bawahnya.

"Air dari solokan masuk ke pemukiman hingga rembes ke rumah rumah warga. Kita lihat dampaknya nanti, kalau misalkan rembes dampaknya bisa roboh," ungkap Hendro Kusworo, Ketua RW 01, Desa Cisarua, Sabtu (29/10).

BACA JUGA : DPC Peradi Cibadak Dorong Pemerintah Wujudkan Wadah Tunggal Organisasi Advokat di Indonesia

Menurut Hendro, bangunan tua yang kumuh tak terurus ini sudah cukup lama ditinggalkan pemiliknya.

"Rumah ini memang kosong sejak lama setahu saya sekitar 2 tahunan, penghuninya gak ada dan kondisi rumah dibiarkan gak dibetulin," jelasnya.

Jika kondisi ini berlarut dibiarkan, dengan tingginya resapan air sementara tanah pada bagian atas sudah tidak sanggup menampung, warga khawatir hal tersebut berpotensi menyebabkan longsor.

"Saya minta pemerintah secepat mungkin masalah ini ditangani," pinta Hendro.

BACA JUGA : Kecelakaan Maut di Jalan Pangleseran Pengendara Honda Vario Yang Belum Diketahui Identitasnya Tewas

Hal ini dibenarkan Miki, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak saat ditemui TatarSukabumi.ID disela kegiatan assesmen di lokasi kejadian.

"Kami telah menerima laporan dari warga terkait kebocoran air dari saluran drainase yang menuju Sungai Cimandiri. Saluran air dadi gorong gorong ini rembes masuk pemukiman warga sepanjang jalur saluran air tersebut," kata Miki.

"Dari keterangan warga kejadian ini sudah sejak lama, namun tidak se-ekstrem saat ini, kebocoran cukup tinggi," sambung Miki.

BACA JUGA : Fenomena Tak Lazim Hawa Panas Keluar dari Lantai Rumah di Cibadak, Warga Ketakutan dan Mengungsi

Hasil assessment sementara, miki menyebut air keluar dari celah celah keramik rumah warga sepanjang hari Jumat kemarin.

"Di area ini ada sekitar 10 rumah yang pada hari kemarin melaporkan terjadi genangan Air yang keluar dari keramik rumah," ungkapnya.

Disinggung rumah tua yang berada pada bagian atas pemukiman warga, yang cukup berpotensi ambruk, mengingat air dari bagian rumah tumpah ruah ke pemukiman, Miki menyebut rumah tersebut sengaja ditinggal pemilik karena air dari gorong gorong masuk ke dalam rumah.

"Memang kami menerima laporan dari pemilik rumah, kenapa dikosongkan karena adanya resapan air dari dinding pembatas antara pemukiman dan saluran drainase pembuangan limbah air dari pasar Cibadak ke Sungai Cimandiri ini." jelasnya.

Kepada TatarSukabumi.ID, P2BK Nagrak menyebut telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan dan bentuk mitigasi bencana yang tak diinginkan.

"Kita telah koordinasi dengan Dinas PU PSDA, juga ke PDAM, untuk mengetahui sumber kebocoran dan bagaimana untuk penanganan selanjutnya," tutur Miki.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI