Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Soroti Maraknya Tawuran Pelajar di Sukabumi

Selasa, 27 September 2022 - 13:29 WIB
Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Soroti Maraknya Tawuran Pelajar di Sukabumi
Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Soroti Maraknya Tawuran Pelajar di Sukabumi

TatarSukabumi.ID - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat
Dedi Supandhi, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sukabumi, Selasa (27/09/2022).

Ditemui di SMA Negeri 1 Cibadak, kepada TatarSukabumi.ID Kadisdik Jabar menyebut, di tahun 2022 terjadi peningkatan jumlah pelajar di tingkat SMA maupun SMK.

Hal ini membuktikan jika masyarakat mulai sadar dan mengerti akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa.

"Dari 1.8 juta siswa naik menjadi 1.9 juta sekian, jadi artinya ada kenaikan di 49 ribu. Jadi Kita optimis masyarakat semakin mengerti," kata Dedi Supandhi, Selasa (27/09).

BACA JUGA : Dalam Sepekan Polres Sukabumi Ungkap 4 Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur

Disinggung soal masih maraknya tawuran pelajar di Sukabumi, Dedi menyebut, Disdik Jabar menginisiasi program Sekolah Ramah Anak.

"Sebetulnya terjadi hampir di semua daerah, kondisi tawuran, tidak ramah, radikalisme dan sebagainya. Menanggapi hal itu kita sudah kumpul dengan DPPKB Jabar, Unit Perlindungan Anak, dan tim dari Kepolisian kita nanti akan membentuk sekolah ramah anak," kata Dedi.

"Evaluasi hari ini, untuk SMA di Jawa Barat sekolah ramah anak saat ini baru 68 persen, bahkan untuk SMK itu baru 28 persen," sambung Dia.

BACA JUGA : Polres Sukabumi Ungkap Kasus Pembobolan Mesin ATM Kerugian 2 Miliar

Menurut Dedi, radikalisme dan tawuran di lingkungan Sekolah relatif kecil, dengan tata tertib sekolah, pengawasan Guru maupun Kepala Sekolah dalam penanganan 8 jam waktu belajar di lingkungan sekolah relatif terkendali.

Tawuran kerap terjadi justru diluar sekolah, sehingga diperlukan sinergitas sejumlah stakeholder untuk meminimalisir kejadian ini.

"8 jam di sekolah sebenarnya relatif terkendali, cuma kenapa kita membuat inovasi Sekolah Ramah Anak. Anak didik 8 jam di Sekolah, 8 jam di rumah dan 8 jam di aktivitas lainnya, maka dibutuhkan kolaborasi utuh baik dari pihak sekolah, orang tua, masyarakat," kata Dedi.

"Kita nantinya akan kolaborasi dengan DP3A kabupaten Sukabumi, ada juga bunda literasi, P2TP2A, PPA, untuk membentuk sekolah ramah anak," sambung Dia.

"Nanti polanya seperti apa, kita punya indikator sekolah ramah anak. Tidak hanya sekolah bersih, tidak hanya aman, nyaman, tetapi harus inklusif, lalu setelah itu semua terpetakan akan ada pembinaan Jabar Cekas," beber Kadisdik Jabar.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI