4 Desa di Cikidang Miliki Tingkat Partisipasi Pilkada Terendah Kabupaten Sukabumi

Jumat, 27 Agustus 2021 - 10:44 WIB
4 Desa di Cikidang Miliki Tingkat Partisipasi Pilkada Terendah Kabupaten Sukabumi
4 Desa di Cikidang Miliki Tingkat Partisipasi Pilkada Terendah Kabupaten Sukabumi

TatarSukabumi.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi melaksanakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih di daerah yang tercatat memiliki tingkat partisipasi terendah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Basis data yang dimiliki KPU Kabupaten Sukabumi, dari 381 Desa di Kabupaten Sukabumi, Desa Cikaraetoyyibah Kecamatan Cikidang tercatat memiliki partisipasi terendah di Pilkada Kabupaten Sukabumi.

Hal tersebut diungkap Meri Sariningsih, Komisioner KPU Kabupaten Sukabumi disela sesi Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Desa Cikaraetoyyibah Cikidang.

"Di Desa Cikaraetoyyibah dari jumlah total pemilih 2688, pengguna hak pilih hanya 1120, jadi tingkat partisipasinya hanya 41,67 persen," ungkap Meri Sariningsih kepada TatarSukabumi.ID, Kamis (26/8).

BACA JUGA : Mitigasi Potensi Tsunami Dampak Gempa Megathrust BMKG Siapkan Alat Khusus Untuk Pangandaran dan Sukabumi

Masih kata Meri, dari 47 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi, sejumlah Desa di Kecamatan Cikidang tercatat memiliki raport dengan nilai partisipasi pemilih rendah.

"Selain Desa Cikareatoyibah sebenarnya di Kecamatan Cikidang juga ada beberapa desa yang masuk kedalam 10 daerah Desa dengan partisipasi terendah," tukasnya.

Data yang berhasil dihimpun TatarSukabumi.ID dari KPU Kabupaten Sukabumi, Desa di wilayah Kecamatan Cikidang dengan tingkat partisipasi rendah meliputi Desa Tamansari dengan capaian 49,7 persen menduduki peringkat 8, Cikiray 49,63 persen diposisi 9 dan Desa Mekarnangka dengan capaian partisipasi 49,94 persen.

BACA JUGA : Jangan Panik Mulai Besok Sirine Tsunami di Palabuhanratu Sukabumi Dinyalakan

Lebih jauh Meri menyatakan, sosialisasi pendidikan pemilih ini dilaksanakan serentak di 8 Kota Kabupaten di wilayah Jawa Barat penyelenggara Pilkada 9 Desember 2020 lalu.

"Jadi untuk basis data yang dipakai untuk menghitung partisipasi terendah dari hasil pemilihan Bupati Sukabumi 2020 lalu," ungkap Meri.

Disinggung faktor pemicu rendahnya jumlah partisipan masyarakat terhadap Pilkada di suatu wilayah, kepada TatarSukabumi.ID Meri menyebut setidaknya ada 4 kendala yang menjadi penyebab anjloknya jumlah partisipan.

"Dari hasil kajian dari satu daerah ini (Cikareatoyyibah) mereka sebenarnya telah mendapat C7-KWK (pemberitahuan Pilkada) namun kendalanya pada saat pencoblosan banyak warga bekerja di luar daerah sehingga tidak bisa menyampaikan aspirasinya," jelas Meri.

"Selanjutnya faktor cuaca karena di hari H Pilkada (pencoblosan) dari pagi sampai sore hujan, selanjutnya faktor ketiga adalah pengetahuan atau keilmuan tentang Kepemilihan dan faktor terakhir keempat adalah pandemi yang juga mengakibatkan jumlah partisipasi menurun," terangnya.

BACA JUGA : Kembali Meningkat Jadi Level 4 Larangan Aktivitas Wisata dan Resepsi Pernikahan di Sukabumi

Dengan sosialisasi ini, Meri berharap terjadi peningkatan partisipan masyarakat di Pemilu 2024 mendatang.

"Mudah mudahan di Pemilu 2024 dan Pemilihan di November 2024 jumlah partisipasi meningkat, bahkan melebihi target sebelumnya di Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 (Sukabumi) yakni 77,5 persen,"

"Selain partisipasi meningkat, pengetahuan tentang kepemiluan meningkat, dan terakhir yang paling terpenting adalah kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pemilu." tandasnya.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI