Pasca Video Viral Petani Babad Hasil Panen Sawi di Kebonpedes Direktorat Jenderal Pertanian Datang ke Sukabumi

Senin, 16 Agustus 2021 - 22:03 WIB
Pasca Video Viral Petani Babad Hasil Panen Sawi di Kebonpedes Direktorat Jenderal Pertanian Datang ke Sukabumi
Pasca Video Viral Petani Babad Hasil Panen Sawi di Kebonpedes Direktorat Jenderal Pertanian Datang ke Sukabumi

TatarSukabumi.ID - Menyusul video viral Petani babad hasil panen akibat anjloknya harga sayuran di pasaran, Direktorat Jenderal Pertanian pada Kementrian Pertanian kunjungi Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (16/8/2021).

Dalam video berdurasi pendek yang selanjutnya diunggah TatarSukabumi.ID  dengan jumlah penonton lebih dari 10 juta viewer ini, Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani meminta Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk memperhatikan nasib Petani di wilayahnya.

Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik ini, terekam seorang petani tengah membabat habis sayuran yang menghijau siap panen.

Alasan hasil panen sayuran jenis Sawi atau Caisim ini dibabat habis bukan karena kualitas sayuran yang dihasilkan buruk, hasil panen yang dihasilkan melimpah dengan kualitas baik namun harga Sawi dipasaran mencapai nol rupiah (tidak terjual).

BACA JUGA : Miris! Petani Menjerit Babad Hasil Panen Akibat PPKM Darurat Harga Sayur Nol Rupiah

Setelah sebelumnya DPRD Kabupaten Sukabumi, DPRD Provinsi Jabar dan Anggota DPR RI datang meninjau langsung lokasi video viral, giliran Kementrian Pertanian datangi Desa Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, malam ini.

Ditemui di Bale Sawala bangunan tempat berkumpul para Petani di wilayah Desa Kebonpedes, Koordinator Pengembangan Jaringan Irigasi dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian RI, Dr. Ir. Diah Susilo Karti. MP kepada TatarSukabumi.ID angkat suara.

"Kami dari Ditjen prasarana dan sarana pertanian mendapatkan informasi bahwa ada peristiwa seperti ini, yang kemungkinan membutuhkan bantuan dari sisi prasarana dan sarana untuk irigasinya.

Jadi kami datang untuk melihat apakah ada yang bisa kami lakukan, sehingga kejadian ini tidak lagi kembali terjadi.
Untuk membantu petani untuk bisa lakukan budidaya dengan baik kemudian bisa menghasilkan seperti yang diharapkan," ungkap Diah Susilo, Senin (16/8).

BACA JUGA : Dampak PPKM Petani Babad Hasil Panen Sawi di Sukabumi DPRD Kabupaten dan Provinsi Jabar Turun Langsung ke TKP

Pertemuan malam ini merupakan pertemuan awal, untuk selanjutnya Diah akan melakukan peninjauan langsung sarana prasarana areal pertanian di wilayah Desa Kebonpedes, Selasa (17/8) besok.

Kepada awak media Diah belum bisa memastikan sarana prasarana pertanian yang dapat diintervensi Kementrian Pertanian, Pihaknya harus melakukan kajian langsung dilokasi besok.

"(Malam ini) pembicaraan saja. Karena biar bagaimana tetap kami harus melihat kondisi lapangan karena kegiatan kami itu harus melihat secara teknisnya.

"Besok kita akan lihat kelapangan dan kita akan tahu apakah kondisinya memang membutuhkan bantuan terkait dengan irigasi pertanian," jelas Diah.

BACA JUGA : Terungkap! Sejumlah Fakta Video Viral Jeritan Petani Sukabumi Kepada Menteri Pertanian Babad Hasil Panen

Ditempat yang sama, dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan dari sejumlah Poktan (Kelompok Pertanian) di wilayah Kebonpedes, kepada awak media Dadan Apriandani menyatakan apresiasi atas kehadiran Ditjen Pertanian di Desa Kebonpedes.

"Mudah mudahan keluhan selama ini Petani di Kebonpedes diperhatikan dengan baik, jadi jangan ada istilah setelah video viral baru pejabat pejabat kementrian turun ke lapangan. Seharusnya respect apa yang jadi permasalahan di wilayah," ungkap Dadan.

Dengan peninjauan yang akan dilaksanakan Ditjen Pertanian besok, Kades Kebonpedes berharap, solusi kongkrit bagi petani menghadapi kendala kebutuhan air jelang musim kemarau ini.

"Saat ini jaringan irigasi yang ada khususnya di Desa Kebonpedes dari 6 Poktan ini baru 20 persen yang di bangun, 80 persen dari saya survei ke lapangan belum dibangun.

"Mudah mudahan dengan adanya (kunjungan) ini, tolong diperhatikan bentuk permohonan para Petani." pinta Dadan Apriandani.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI