BUMD PT Agro Jabar Bahas Sejumlah Permasalahan Sektor Pertanian Sukabumi

Senin, 09 Agustus 2021 - 18:59 WIB
BUMD PT Agro Jabar Bahas Sejumlah Permasalahan Sektor Pertanian Sukabumi
BUMD PT Agro Jabar Bahas Sejumlah Permasalahan Sektor Pertanian Sukabumi

TatarSukabumi.ID - Kabupaten Sukabumi terpilih menjadi kabupaten pertama penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agro Provinsi Jawa Barat, Senin (9/8/2021).

CSR yang disalurkan kepada Pemkab Sukabumi berupa 2000 botol vitamin C yang merupakan salah satu produk yang dihasilkan PT Agro Jabar.

Direktur Utama BUMD PT Agro Provinsi Jawa Barat, Kurnia Fajar, disela pemberian CSR secara simbolis di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi menyebut, bantuan yang diberikan berupa vitamin C ini merupakan salah satu bentuk peran PT Agro membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.

BACA JUGA : Kue Semprong Asal Sukabumi yang Laku Laris di Bali Medan dan Jakarta Nasibnya Kini

Selain memberikan bantuan, tujuan kehadiran PT Agro Jabar di Kabupaten Sukabumi untuk melakukan kerjasama dengan Perusahaan Umum Daerah Agro Sukabumi Mandiri (Perumda ASM).

Dalam kunjungan kerja yang diterima Asisten Daerah II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Sukabumi, jajaran pengurus Perumda ASM dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Kurnia menyebut Sukabumi merupakan daerah penghasil pertanian yang sangat besar.

"Sehingga kami melihat bahwa kabupaten sukabumi akan menjadi mitra strategis dari PT. Agro Jabar dimasa datang," ungkap Kurnia Fajar, Senin (9/8).

BACA JUGA : Lelang Jabatan Selesai Inilah 3 Nama Calon Sekda dan 15 Nama Calon Kepala Dinas Lingkup Pemkab Sukabumi

Lebih lanjut Dirut PT Agro Jabar menyatakan, tujuan kunjungan kerja lainnya adalah untuk memberi masukan terkait Perda nomor 1 tahun 2020 tentang pusat Distribusi Provinsi.

"Perda ini salah satunya mengatur tentang kestabilan harga 12 bahan pokok di masyarakat," ungkapnya.

Menurut Kurnia, salah satu faktor kunci suksesnya kestabilan harga bahan pokok adalah lancarnya pasokan kebutuhan, untuk dapat mengatur hal ini sambung Dia, diperlukan upaya dari Perumda ASM.

"Saran saya adalah, Perumda ASM dapat lebih memfasilitasi para petani khususnya pasca panen. Misalnya ketika panen jagung dapat menyediakan mesin pengering kemudian bila musim panen gabah atau padi bisa menyediakan gudang, sehingga apa yang menjadi harapan petani harga gabah bisa diterima lebih baik tentu dengan konsep ini mudah-mudahan dapat berhasil," jelasnya.

BACA JUGA : Dampak PPKM Petani Babad Hasil Panen Sawi di Sukabumi DPRD Kabupaten dan Provinsi Jabar Turun Langsung ke TKP

Belum lama ini sempat viral video Petani babad hasil panen Sawi di Sukabumi, bukan karena gagal panen dengan hasil Sawi buruk, pembabadan tanaman dilakukan petani akibat harga Sawi atau Caisim tidak ada harganya atau nol rupiah, menanggapi hal ini Dirut PT Agro Jabar angkat suara.

"Sebetulnya memang seharusnya pemerintah dan petani dalam hal menanam tanaman pangan itu tidak mengambil keputusan sendiri tapi harus melibatkan stakeholder terkait," ungkap Kurnia.

"Dalam konsep kami sebut market driven product. Yaitu Pasar maunya apa, baru kita menanam, sehingga pada saat panen tidak lagi kesulitan dalam penjualan," tukasnya.

Masih kata Kurnia, Dirinya belum bisa memantau langsung ke lokasi video yang sempat viral tersebut mengingat masih ada agenda kerja bersama Pemerintah Kota Sukabumi.

"Saran saya bagi kelompok tani yang menanam sayuran sawi yang ada di Sukabumi, jadi harus ada jembatan komunikasi antara mereka (petani) dengan Agro Sukabumi atau juga dengan kami (PT Agro Jabar) supaya kami dapat berikan arahan misalnya lebih baik ditanami Cabai saja, karena kalau ditanam Cabai kita dapat kontrak farming dan dari kontrak farming tersebut kami bisa membeli hasil pertanian dengan harga yang pantas." pungkasnya.(*)

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI