Sejarah Berdirinya Kabupaten Sukabumi 150 Tahun Lalu

Kamis, 10 September 2020 - 10:01 WIB
Sejarah Berdirinya Kabupaten Sukabumi 150 Tahun Lalu
Sejarah Berdirinya Kabupaten Sukabumi 150 Tahun Lalu

Pemerintahan Hindia Belanda yang baru, mengalami transisi mengakibatkan terjadinya beberapa kali perombakan Gubernur Jenderal, dan pada 14 Januari tahun 1808 Herman Willem Daendels didaulat memimpin Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.

Gubernur Jenderal Daendels merupakan sosok penting dalam sejarah Indonesia, pada masa kekuasaannya Dia banyak menata ulang wilayah administrasi pemerintahan.

Daendels membagi Pulau Jawa menjadi 9 Frefektur yang kemudian berubah nama menjadi Landdrostambt.

Untuk wilayah Tatar Sunda (saat ini provinsi Jawa barat, Banten, dan Jakarta) Daendels membagi wilayah menjadi Landdrostambt Banten, Batavia dan Preangger Regentscappen (Dataran Tinggi Priangan) dan terakhir adalah Kesultanan Banten.

Tujuan Daendels membagi wilayah adalah untuk mengetahui sejauh mana surplus tanaman kopi yang di hasilkan dari 4 wilayah Tatar Sunda meliputi Cianjur, Bandung, Sumedang dan Parakanmuncang.

Wilayah tersebut merupakan penghasil kopi terbesar dan secara administratif masuk ke wilayah Batavia dan Preangger Regentscappen dengan kuasa penuh di pegang oleh Daendels.

Sementara daerah lain dengan hasil kopi yang kurang produktif dinyatakan sebagai wilayah Landdrostambt Cheribon en Preangerlanden.

BACA JUGA : Keindahan dan Keunikan Karang Gantung Goa Walet Ujung Genteng Sukabumi

Namun pembagian wilayah yang di lakukan Daendels tidak berlangsung lama, tiga tahun berselang masa kepemimpinannya, tepat pada 17 September 1811 Pemerintahan Hindia Belanda kalah perang dan menyerah pada Kerajaan Inggris.

Selanjutnya kekuasaan berada di bawah tampuk kepemimpinan Jenderal Lord Minto yang menguasai eks wilayah Pemerintahan Hindia Belanda untuk kerajaan Inggris.

Lord Minto menunjuk Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Bingley Raffles untuk menguasai Pulau Jawa.

Hasil pemetaan wilayah yang dilakukan Daendels kembali di rubah oleh Raffles,  tidak hanya itu, tata kelola perkebunan juga di rubah salah satunya adalah kawasan perkebunan Cianjur yang menjadi cikal bakal Sukabumi saat ini.

BACA JUGA : Keindahan dan Keunikan Karang Gantung Goa Walet Ujung Genteng Sukabumi

Dua tahun berselang Raffles mengalami pailit, akibat kekurangan uang untuk membiayai operasional pemerintahan Inggris hingga pada 1813 Raffles menjual setengah wilayah atau 5 distrik di Kabupaten Cianjur meliputi Gunungparang, Ciheulang, Pagedangan dan Pangasahan kepada Nicoulaus Engelhard (Mantan Gubernur Pantai Utara) Andries De Wilde (Pegawai Pemerintah) dan Thomas McQuoid (residen Priangan).

Penjualan tersebut tercatat pada 7 Januari 1813 yang di umumkan oleh Thomas McQuoid selaku ketua komisi penjualan tanah negara saat itu.

Dan di dalam surat tersebut di sebutkan istilah Sukabumi untuk pertama kalinya.

Halaman Selanjutnya >>>>

TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI