TatarSukabumi.ID - Bupati Sukabumi Marwan Hamami hadiri panen raya Jagung jenis Hibrida NASA 29 hasil budidaya Kelompok Tani (Poktan) Wargatani dan Sugihtani I Puncak Peuyeum Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Selasa (21/7/2020)
Jagung Hibrida NASA 29 yang ditanam ini merupakan realisasi program gerakan panen jagung MT 2020 yang di produksi PT Samudra Arta Abadi, di tanam Poktan secara mandiri di area seluas 50 hektare pada ketinggian 1100 meter diatas permukaan laut.
Marwan Hamami menyatakan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah berkonsentrasi membangun sektor pertanian.
"Kabupaten Sukabumi tidak berorientasi menjadi daerah industri. Potensi yang melimpah dari pertanian dan pariwisata akan didorong untuk kesejahteraan," ungkap Marwan, Selasa (21/7).
BACA JUGA : Sensasi Mancing di Rumpon Geopark Ciletuh Cuma Bayar 150 Ribu
Marwan mengajak masyarakat khususnya kalangan milenial untuk mau terjun dalam mengembangkan sektor pertanian.
Upaya lainnya, sambung Marwan, kelompok tani bersama penyuluh harus lebih intens berkoordinasi dengan dinas terkait dalam membahas dinamika serta perkembangan pertanian untuk bisa mengembangkan potensi yang sesuai dengan wilayah masing masing.
"Harus menjadi contoh kepada kelompok lain, panen jagung yang ditanam diatas 1000 MDPL masih bagus.
"Lewat semangat kebersamaan, gagasan yang inovatif, hasil pertanian Kabupaten Sukabumi bisa menjadi penunjang suplai produk pertanian yang dibutuhkan ibu kota," ungkap Marwan.
BACA JUGA : PPP Turunkan 15 Ribu Kader Dongkrak Suara Reni Marlinawati di Pilkada Sukabumi 2020
Guna mendukung program sektor pertanian, Pemerintah memberikan dukungan bagi petani, salah satunya dengan mendorong pendirian pergudangan di setiap wilayah.
"Manfaatkan peluang yang ada. Kita akan perkuat infrastruktur penunjang," janji Marwan.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat mengatakan, hasil panen raya jagung di wilayah Desa Ciengang mencapai 6,13 ton dari setiap hektare-nya.
"Setelah jagung di panen, bisa ditanami lagi. Sehingga, masyarakat bisa familier dengan jagung," tutur Sudrajat.
Menurut Sudrajat, kebutuhan komoditas jagung mencapai 350 ton setiap harinya untuk kebutuhan industri dan pakan ternak.
"Kembangkan jagung karena sangat dibutuhkan. Apalagi impor di kurangi, kebutuhan dalam negeri sangat tinggi," pungkasnya.(*)
