TatarSukabumi.ID - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 tingkat SD dan SMP Tingkat Kabupaten Sukabumi.
Usung tema Miara Basana, Ngamumule Budayana, acara dihadiri Bupati Sukabumi, Marwan Hamami didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Eka Nandang Nugraha, dan Perangkat Daerah, Senin (23/10/2023).
Berbagai perlombaan Seni Budaya dan Bahasa Sunda meriahkan acara diantaranya Nembang, Dongeng, Pupuh, Biantara, Nulis dan Baca Aksara Sunda, nulis carita pondok, dan Ngabodor sorangan.
Marwan Hamami berharap event ini harus tetap dipertahankan bahkan dikembangkan.
"Disinilah ajang kreativitas bagi anak pelajar, bagaimana mengaktualisasikan potensi anak untuk diajak mengingat sejarah tentang seni budaya sunda. Maka hal ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan, Seperti halnya sehari-hari menggunakan bahasa indung dan bahasa Indonesia akan tetap seimbang dalam beraktivitas baik di Sekolah atau di rumah," ungkap Marwan Hamami.
BACA JUGA : Warga Bekasi Tewas di Sukabumi Saat Pasang Jaringan Internet
Bupati mengingatkan, jangan malu untuk menggunakan bahasa ibu atau bahasa sunda, karena dengan muatan lokal seni budaya dan bahasa akan membantu anak dalam menyerap materi pendidikan. Pungkas Marwan.
Terhadap spesifikasi khusus bagi guru bahasa Sunda, Bupati Sukabumi sempat menyampaikan melalui Menko agar keberadaan guru bahasa Sunda itu dapat diisi dari lulusan sekolah pendidikan guru (SPG).
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, ajak semua bidang pendidikan menyeimbangkan pemanfaatan bahasa Indonesia dengan tidak melupakan budaya bahasa sunda.
"Dengan momentum ini mari kita bersama menggebyarkan bahasa Sunda dalam rangka memelihara Budaya dan Bahasa Sunda, Terutama di kalangan anak-anak pelajar sebagai generasi penerus bangsa agar semakin merasa cinta terhadap Budaya dan Bahasa Sunda," ujar Eka.
BACA JUGA : Pohon Tumbang Timpa Atap Rumah Warga Nagrak
Ditambahkan Ketua Panitia Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), Erni Herawati, penyelenggaraan acara ini merupakan dukungan kebijakan merdeka belajar tahap ke-17 dalam mengusung revitalisasi bahasa daerah.
"Hal ini akan menjadi sangat penting bagi seluruh generasi bangsa dalam melestarikan seni budaya Sunda salah satunya sebagai tanda jati diri dan identitas bangsa Indonesia." ujar Erni.(*)
