TatarSukabumi.ID - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukabumi dan sekitarnya, Selasa (12/1/2021).
Hal ini mengakibatkan bencana longsor di sejumlah titik wilayah Kabupaten Sukabumi.
PLT Kabid Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada TatarSukabumi.ID menyatakan, data laporan yang telah diterima Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, hujan sepanjang hari ini berdampak pada sedikitnya 3 titik longsor.
Titik longsor pertama terjadi di kawasan Perum BCA RW 09 Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.
"Sekitar pukul 14.15 WIB, TPT tebing yang berada di Perum BCA longsor hingga menyebabkan tertutupnya akses Jalan Desa oleh material longsor," ujar Eka Widiaman, Selasa (12/1).
Titik longsor kedua terjadi sekita pukul 13.00 WIB di Kampung Nagrak RT 03/ RW 06, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak.
Menurut Eka, longsor mengancam sedikitnya 2 bangunan rumah warga.
"Pondasi bangunan bagian belakang rumah milik pak Dedi Suhendi longsor, mengakibatkan sebagian ruangan kamar mandi, dan dapur rusak terseret longsor.
"Longsor panjang 15 meter tinggi 3 meter, tidak ada korban luka atas kejadian ini, hanya perabotan dapur dan peralatan mandi rusak, serta longsor mengancam 1 unit rumah warga yang berada di bagian bawah rumah pak Dedi," jelas Eka.
BACA JUGA : Operasi Polisi Penegakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Sukabumi
Lokasi longsor ketiga berada di kawasan Kapung Papisangan RT 05/ RW 02, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu.
"Akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan pondasi bangunan warga tergerus longsor hingga sebagian ruangan kamar rusak. Longsor panjang 10 meter tinggi 3 meter, kejadiannya pukul 15:00 WIB sore tadi.
"Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini, kerugian materil ditaksir mencapai 30 juta rupiah," jelas Eka.
Dengan kondisi cuaca ekstrem, PLT Kabid Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Sukabumi memastikan telah menyiagakan seluruh Petugas PB di 47 Kecamatan untuk siap dan sigap bila terjadi bencana.
"Kami juga menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, dan hindari lokasi yang berpotensi membahayakan." ungkap Eka.(*)
