TatarSukabumi.ID - Pemerintah Desa Girimukti tutup sementara sejumlah spot wisata di wilayah Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Salah satunya adalah objek wisata Gunung Koneng yang berada di Kampung Cikondang 2 RT 04 /RW 03 Desa Girimukti, Ciemas.
Gunung Koneng merupakan salah satu spot wisata di kawasan Geopark Ciletuh yang belakangan viral menjadi buruan wisatawan.
Gunung yang berada diatas ketinggian 700 Mdpl (meter diatas permukaan laut) memiliki pesona keindahan dan keunggulan sebagai spot swafoto.
BACA JUGA : Cara Cek Nama Penerima Bantuan Sosial Ekonomi Dampak Covid-19 Provinsi Jabar
"Sehubungan dengan peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan Corona Virus (Copid-19) pemerintah Desa menutup sementara tempat tempat wisata yang ada di wilayah Desa Girimukti guna untuk menghindari kerumunan masa dan pengunjung," ungkap Kepala Desa Girimukti, Akung kepada TatarSukabumi.ID, Jumat (17/4/2020).
Atas nama Pemerintah Desa, lanjut Akung, Pihaknya meminta maaf dan kepada pengunjung untuk sementara waktu mengurungkan niatnya datang ke objek wisata Girimukti.
"Kepada seluruh pengunjung tempat tempat wisata alam yang ada di Desa Girimukti, mulai tanggal 15 April 2020 ditutup sementara sampai batas waktu yang belum di tentukan," ungkapnya.
BACA JUGA : Waduh! Pria Tergelak di Jalan Salakaso Sukabumi Dievakuasi Tim Medis Menggunakan APD Lengkap
Ditempat terpisah, Penggerak Pariwisata Desa Girimukti, Andri KT mengatakan penutupan kawasan Wisata Gunung Koneng salah satunya karena akses jalan menuju objek wisata melintasi pemukiman warga.
"Untuk menuju gunung tersebut, pengunjung harus melewati pemukiman warga, atas dasar itu warga sedikit khawatir dan mendorong pemerintah Desa untuk menutup sementara, padahal gunung ini sedang booming dan di buru banyak pengunjung," jelas Andri.
Untuk objek wisata lain di kawasan Geopark Ciletuh sambung Andri, di kawasan Puncak Darma bagi pengendara yang berhenti sekedar untuk rehat, lokasi ini masih aman.
"Yang terpenting bisa menjaga imbauan pemerintah untuk berjauhan ( tidak berkerumun) demi mencegahnya penyebaran Virus Corona ( Covid-19). Kami atas nama penggerak wisata mohon maaf atas ketidak nyamanan ini." Pungkasnya.(*)
