Petani Tomat Alami Gagal Panen di Musim Kali Ini

Jumat, 26 Oktober 2018 - 00:00 WIB

Petani Tomat Alami Gagal Panen di Musim Kali Ini
Petani Tomat Alami Gagal Panen di Musim Kali Ini

 
Petani tomat di Kampung Cisalimar, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi alami gagal panen, TatarSukabumi.ID/Asep M-


TatarSukabumi.ID - Petani tomat di Kampung Cisalimar, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi harus pasrah dan gigit jari di musim panen kali ini.

Tanaman tomat milik mereka mengalami gagal panen akibat diserang penyakit.

Penyakit yang biasa disebut masyarakat setempat 'patek' ini mengakibatkan batang, daun, bunga serta buah tomat menjadi busuk hingga mengering.

Hal itu diungkapkan Yadi (27) kepada TatarSukabumi.ID, Jum'at (19/10/2018).

BACA JUGA : Tangki Gas LPG Disambit Batu Orang Tak Dikenal di Cibadak 

"Sudah sejak satu bulan terakhir penyakit ini menyerang tanaman tomat saya," kata Yadi.

Sebagian besar tanaman tomat di lahan miliknya gagal panen, jika dalam kondisi normal, Yadi biasanya rata-rata dapat memanen sebanyak 2 Ton per 1.000 pohon, tapi sekarang turun drastis.

"Dari 1.200 pohon tomat yang saya tanam biasa memanen sekitar 2 ton, tapi sekarang tidak sebanyak itu karena sebagian besar buah tomat tak bisa dipanen karena membusuk dan mengering," imbuhnya.

Serangan penyakit cukup sporadis. "Kewalahan juga menghadapi serangan penyakit ini," ucapnya.

Kondisi yang sama juga dialami Heri (27) salah satu petani tomat yang memiliki kebun bersebelahan dengan Yadi.


BACA JUGA : Wanita Cantik Berkerudung Dilaporkan Hilang Secara Misterius di Cibadak Sukabumi
 
"Para petani disini sudah berupaya mengurang serangan hama tersebut dengan cara memberikan pestisida hingga dua kali lipat, namun upaya itu belum berhasil," ucap Yadi.

"Hama penyakit ini tak hanya menyerang tanaman tomat saja, bahkan beberapa tanaman lain seperti cabai juga ada yang terserang,"tuturnya.


Tanaman tomat gagal panen di Kampung Cisalimar, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, TatarSukabumi.ID/Asep M-Rhe

Heri dan petani tomat lainya menduga serangan penyakit itu akibat mulai tingginya curah hujan.

Pada musim lalu juga bersamaan dengan tingginya curah hujan hingga serangan terhadap tanaman tomat dan tanaman lainya sempat membuat petani kewalahan.

"Kalau hujan terus-menerus tanaman akan menjadi jelek, akibat nya petani akan mengalami kerugian," lanjut Heri.

BACA JUGA : Konser Amal, Donasi Palu Sulteng Ala Pegiat Seni di Palabuhanratu 

Kerugian para petani tomat kali ini selain akibat dari kegagalan panen akibat dari penyakit, namun harga tomat ditingkat petani cendurung mengalami penurunan.

Semula harganya rata-rata di kisaran 4 ribu per kilogramnya, sekarang jadi 1 ribu per kilogram.

"Sekarang harga jual tomat sedang mengalami penurunan," terang Heri.

Reporter : Asep M-Rhe
Editor : Ardi Kusuma

(*)


TERPOPULER

SUKABUMI TERKINI